Sandhy Sandoro



Sandhy lahir di Jawa tengah dari keluarga pemusik. Sepupu dari Ira Maya Sophia ini kerap menghabiskan waktunya untuk bermain band menyanyikan lagu-lagunya Van Hallen, Mr. Big dan the Black Crows waktu SMA. Setelah lulus SMA, Shandi memutuskan untuk pergi ke California dan tinggal dengan pamannya untuk beberapa lama. Shandi akhirnya memutuskan pindah ke Jerman setahun kemudian untuk kuliah arsitekur disana. Shandy lulus dengan major interior design. Selama kuliah Shandy harus menanggung biaya hidup dan kuliahnya sendiri. Dia menjadi street musician atau pengamen di kota Berlin untuk memperoleh penghasilan setelah gagal diterima kerja di sebuah supermarket. Disinilah Shandy mulai di kenal oleh komunitas musisi di Jerman.

Banyak yang tidak menyangka kalau Sandhy adalah orang Indonesia atau asia. Kalau hanya mendengarkan suaranya, orang akan menyangka kalau Sandhy merupakan artis American-African karena suaranya yang sangat soulful.

Pada tahun 2007, Shandy mencoba mengikuti Stefan Raabs song contest dan berhasil meraih posisi ke-5. Pada bulan April 2008, Shandy akhirnya mengeluarkan album indie yang berisikan lagu-lagu hasil ciptaanya yang berjudul “Why Dont We”. Single pertamanya yang berjudul “Shine” merupakan hasil kolaborasi dengan DJ Ibiza dan Dublex Inc yang masuk dalam chart hits di radio-radio di Eropa. Atas jasanya mengharumkan nama Indonesia, pada Agustus 2008, KBRI Jerman memberinya anugerah Satya Lencana Karya Satya.

Pada tahun 2009, atas dorongan Brandon Stone seorang produser musik, Sandhy mengikuti kontes New Wave. Kontes yang mirip dengan Idol ini merupakan salah satu event pencari bakat musik yang penting dan menarik jutaan pemirsa dan media internasional.

Sandhy menjadi pemenang dari kontes ini bersama dengan seorang penyanyi Ukraina. Di kontes ini, Shandy membawakan beberapa lagu diantaranya When a man loves a woman dan sebuah lagu karangannya sendiri yang berjudul “End of the Rainbow”. Sandhy mendapat nilai 10 dan standing ovation ketika menyanyikan lagu-lagu ini. Bahkan juri memuji keberaniannya karena dia membawakan lagu ciptaannya sendiri. Nama Sandhy menjadi lebih kuat dan terkenal di dunia internasional setelah memenangkan kontes ini.

Walaupun sudah terkenal, Sandhy masih tetap humble dan apa adanya. Wawancara dengan Metro TV bulan Desember kemarin memperlihatkan bagaimana humble dan sederhananya seorang Sandhy Sandoro.

Di Indonesia sendiri, Sandhy telah merilis singe “Malam Biru (Kasihku)” dan “End Of The Rainbow” yang tergabung dalam sebuah CD kompilasi. Sandhy direncakan akan bekerjasama dengan Glenn Fredly pada album berikutnya.

Discography: Why Don’t We (2008)

Achievements:
Indonesian representative artist in tsunami victims benefi t concert “Berlin For Asia” (2005)
Berlin representative in Stefan Raabs song contest Ssdsdsswemugabrtlad on TV Total” (fi fth place) (2007)
Musicload Favourite Artist (September 2007)
Supporting musician for Indonesian band Slank’s German tour concerts
Presented with Satya Lencana Karya Satya from KBRI Berlin (2008)
Supporting musician for Gregor Meyle
Supporting musician for Ben Hamilton
Braunschweig Featured Artist on City Jazz Night (2009)
Winner of NEW WAVE 2009, an international contest for young pop singers, in Jurmala, Latvia.

(dari berbagai sumber)

Sandhy Sandoro - An Unordinary Lovely Friend (Lyric)

Sandhy Sandoro - An Unordinary Lovely Friend (Lyric)

Sandhy Sandoro - An Unordinary Lovely Friend (Lyric)