Kutitipkan pesan pada angin yang membawa hujan
Kusematkan doa pada rembulan
Dan kepada langit kubagikan resah yang dalam menahan pertemuan

Pada siapa lagi aku akan mengadu?
Tidak pula padamu yang tak mungkin lagi kurengkuh
Aku begitu rapuh
Namun ku tahu pasti, alam akan sampaikan gulanaku
Juga sepaket rindu menggebu
Dan tangis pilu

aku bukan batu,,,yang keras dari segala penjuru

*Markas Walhi, hujan, angin, air mata, sajak - sajakmu*

My Sweetie Ikkeuchi

Waaaahhh... Kalo mau cerita tentang persahabatan kami mah nggak akan ada habisnya. Bingung juga mau mulai darimana

Watashi no tomodachi, Shikamaru Kun

"Aq g tw nda, aq g tw ssok shabat tu ky p,tp kmu tmen karib ku,org yg plng ngrti aq,,tp mngkn ksar ny, y kmu sahabat aq.."
SatNite, March 13th 2010 @21:34 PM

Itu SMS yang dikirim oleh seorang sahabat aku. Belum terlalu lama aku kenal dia, nggak sengaja juga, kebetulan, kalo emang kebetulan itu beneran ada. 


Me and My Shika Kun

Dulu kita sama - sama Praktik Umum ditempat yang sama. padahal kita satu fakultas di kampus. Beda jurusan aja. Dan parahnya gedungnya tepat bersebelahan dengan gedungku. Dia yang kurang tenar, atau aku yang kurang gaul yah, whatever!!! Yang jelas sekarang dia jadi sahabat aku.

Aku sepakat kalo soulmate itu nggak harus berwujud suami, atau istri, atau kekasih. Justru soulmate aku adalah sahabat - sahabat yang selalu bisa 'klik' ama aku. 

Aku lebih suka panggil dia dengan ejaan terbalik. Bukan karena ini suka - suka aku sendiri. Tapi udah kebiasaan sejak pertama kali kenal. Bukan cuma nama yang dibalik - balik, kita juga emang suka ngomong dengan kata yang hurufnya dibalik. Biar yang denger ribet ngertinya, hehe...

Aku juga suka panggil di "Jimbron". Bukan karena postur dan sifatnya kayak Jimbron yang di #LaskarPelangi. Tapi gara - gara aku suka banget ama tetralogi itu dan aku jatuh cinta banget ama sosok Arai. Tapi gara - gara dia suka ngaku2 sebagai arai, aku nggak rela dong, udah aja jadi aku panggil dia Jimbron :)

Tapi belakangan dia pengen jadi sosok kayak Shikamaru dalam cerita #Naruto. Hidupnya cukup. Punya keluarga bahagia, punya istri yang nggak cantik tapi membuat hidupnya sempurna. Karena dia yang mau, yasudah akhirnya aku panggil dia Shikamaru Kun.

Disini juga ada cerita tentang Shikamaru Kun, lho. Pas lagi #galau gara - gara dia sempet ngilang. 

Banyak yang curiga kita itu lebih dari sekedar teman biasa. Ada yang nyebut HaTeeS-an (Hubungan Tanpa Status), ada yang bilang TTM (Teman Tapi Mesra), tapi yang jelas kita itu punya 'status', yaitu 'sahabat!!! Never ending relationship.

Shikamaru Kun,
Seorang sahabat yang sangat beruntung sekali kumiliki. Begitu banyak waktu yang aku lewati sama dia. Bercanda, bergosip, curhat, nangis, ketawa, galau, makan, belajar, begadang, everything!!! 

Tapi waktu terlalu cepat untuk membawa kami sampai kepada saat dimana masing - masing punya ambisi dan visi masing - masing. Apalagi setelah dia mulai kerja. Otomatis dia harus membagi waktu dengan pekerjaannya. sampe - sampe mengurus diri aja dia nggak bisa. Huh, payah!!!

Shortly, Friendship is one of the most beautiful and purest thing in the world. Cherish it always.Shikamaru Kun is definitely One of my valuable thing in this world. I don't want to lose him. He will always have a special place in my heart.

so, this is my story about Shikamaru Kun. He's still my soulmate.


Kawan, Aku Rindu

…Apapun yang terjadi, ku kan slalu ada untukmu…
Janganlah kau bersedih
Coz everything’s gonna be ok!!

Aku rindu lagu itu kawan. Lagu yang kau nyanyikan sebagai pembangkit gelora semangatku. Kau berjanji untuk selalu menjadi sahabatku, meski apapun yang terjadi denganku. Apakah aku akan menjadi pecundang dalam perlombaan itu. Ataukah aku akan berdiri di podium kemenangan. Aku ingat sekali, ketika itu aku akan berkompetisi, merelakan malam – malamku bergelut dengan laptop, jurnal, buku, dan kamus. Kau temani aku kala itu, setelah setahun sebelumnya pula kita sudah layaknya saudara. 

Ketika kau terpuruk dilanda renjana, aku selalu menggodamu, menyandaimu hingga senyum itu mampu tersungging dibibirmu meski sedikit kelu. Berkali – kali kau tersiksa dilanda rindu. Tapi kau selalu dapat bangkit dan menunjukkan ketegaranmu. Pun aku. Masa muda kita tak bisa lepas dari godaan penyakit hati memang. Dan itulah topic yang amat menarik untuk kita bicarakan. Hingga malam menjelang. Hingga suara parau lantaran terlalu banyak berceloteh ria. Kita menikmati itu, kawan. Kita saling menjaga.

Kondisi lingkungan, Keluarga, usia, dan tuntutan akademik memaksa kita mengejar mimpi – mimpi yang selalu kau bilang kau menaruhnya didepan mata. Bukan 5 cm didepan keningmu. Agar lebih dekat untuk selalu kau lihat, katamu. Kita bertarung, kita berjuang bersama menelusuri jalan demi mimpi kita. Hingga kau bilang kau menyerah. Aku sakit, teramat sakit melihat nyalimu yang ciut. Kau bilang, suatu saat kita akan sua “disana”, tempat yang kita impikan, meski aku tiba disana lebih dulu. Kau menguatkanku, meyakinkanku bahwa aku mampu, tak sepertimu yang lemah.

Kau dorong aku agar selalu berpikir rasional. Mempertimbangkan ini – itu dalam mengambil keputusan mengambil tindakan. Aku bergantung padamu. Aku selalu melibatkanmu dalam setiap masalahku. Maaf untuk itu, kawan. Dan aku hanya bisa berjanji untuk selalu berusaha agar mandiri. Aku mempercayaimu. Lambat laun aku kian mengerti arti kedewasaan. Itulah yang kau ajarkan. Melalui nasehatmu. Melalui kisah hidupmu. Bahkan akulah saksi kisah itu. Jujur, aku angkat topi untuk itu. Orang macam kaulah yang kelak akan jadi orang berhasil, kata ibuku. Aku ingin sepertimu. Aku iri, kawan.

Kubuka lagi album kisah bersamamu. Ada haru menyeruak disana.  Ada harap bersua denganmu. Berkisah tentang hari ini. Tentang alam raya. Tentang mimpi. Aku merindukanmu, kawan. Berharap malam ini aku bermimpi tentang edelweis, lumba – lumba, danau tiga warna. Dan ada kau disana. Menyapaku.

Wake me up when September ends,
-Araindavita-
25 September 2011 @10:55 PM

Mr. Anomali


Hai Mr. Anomali, here I wrote a story about you, check it out yaaa… [Kalo kamu baca]. Aku bukannya benci ama kamu, bukan juga punya maksud buruk sama kamu, aku Cuma terkesima dengan hidup kamu yang wondering dan amazing. Aku pikir ini kesan, pesan, dan dramanya bakal bagus kalo aku inget terus. Asal nggak bikin galau aja kan nggak masalah. Just to remember. Katanya kan nggak boleh kita lupain sejarah ^_^ thank’s udah pernah mengukir sejarah dalam hidup aku. Sejarah yang penuh warna, merah, kuning, biru, putih, abu – abu, hitam. Colorful, deh pokoknya. Thank’s anyway.

Aku tuh kenal kamu nggak sengaja, sumpe deh nggak sengaja banget. Gara – gara kamu pacaran ama sobat aku yang lagi putus asa banget karena abis putus dari pacarnya, kakak tingkat aku. Akhirnya aku kenal kamu sebagai sosok yang harusnya dikasih gelar “wise person” karena kamu udah berhasil ngembaliin keceriaan sobat aku.

Hingga akhirnya karena kesibukanku [yang sebenarnya nggak sibuk juga sich] aku nggak sempet dengerin sobat LDR aku itu [Emang pacaran aja yang boleh Long Distance relationship?? Sobatan juga gitu deh]. Aku tahu kalian putus ya dari kamu. Sampai kita ngobrol dan kamu membuka diri untuk berteman dengan aku. Aku sich welcome aja. Toh nggak ada salahnya berjejaring.

Beberapa hal tentang kamu udah aku denger dari sobat aku. Dan kamu mempertegasnya dengan cara kamu sendiri cerita ke aku tentang kamu. Sama persis kayak apa yang aku denger dari sobatku. So, nggak ada keraguan bahwa kamu itu manusia ‘normal’.

Shortly, akhirnya kita bersahabat. Meski awalnya aku juga sebel sama kamu gara – gara kamu udah ngehancurin perasaan sobat aku yang lagi labil kala itu.

Cerita tentang kamu tuh udah aneh dari awalnya. Dan ini yang sebenernya bikin aku penasaran dan terus membuka diri untuk bersahabat dengan kamu. Aku juga pengen tau sejauh mana sih kenaehan kamu. Kamu itu unik [penilaianku pada saat itu].

Banyak hal yang bikin aku sebenernya kagum sama kamu [kagum dalam arti yang sebenarnya, bukan dalam arti lebay]. Kemandirian kamu, pengetahuan, ide – ide cemerlang, pengalaman, semua itu bikin aku belajar dari kamu tentang hidup. Ya, setidaknya banyak hal baik dan bermanfaat yang bisa aku petik dari persahabatan kita pada awalnya.

Hingga sobat aku bener – bener memohon supaya aku putus kontak dengan kamu. Tapi aku nggak mau. Alasannya cukup masuk akal, sejauh ini kamu nggak ngerugiin aku kok, bahkan aku bisa belajar banyak dari kamu. So, aku pertahanin kamu sebagai sahabat aku. Dan sobatku nggak lagi maksa aku buat jauhi kamu. Well, lampu ijo.

Diusia dua bulan persahabatan kita [ciyeee…], mulai ada konflik. Bukan antara kamu dan aku. Tapi antara kita ama sobat aku. Weittss… ini bukan cinta segitiga, Cuma salah paham aja. Gara – garanya kamu punya panggilan special buat aku. Ditambah lagi kamu pake panggilan tertentu yang [mungkin] bikin gerah sobatku itu, yang nyatanya dia masih menyimpan perasaan dan harapan yang begitu dalem terhadap kamu.

Itu kejadian di awal Desember 2011, pas aku lagi turun lapang, menghadapi konflik tenurial di Lampung Barat. Pukulan berat buat aku yang punya kewajiban untuk focus pada tugas, masalah kita, dan hari pertama dapet dooonggg… kebayang nggak sich menderitanya aku??? Kalian nggak kasian ama aku?

Aku nangis karena dituduh macam – macam ama sobat aku. Aku meraung – raung sampe kakak – kakakku berusaha buat nenangin dan mereka pengen tau masalahku. Eh, please deh, masalah kayak gini nggak mungkin dong aku share ke mereka. Akhirnya aku pendam dalem – dalem seorang diri. Nggak seorang diri juga sih, ada sahabat aku @Ikkeuchi chan juga yang bantu aku nyelesein ini semua. Karena aku nggak bisa akses facebook di remote area begitu, jadi @ikkeuchi deh yang buka dan infoin ke aku.

Waktu itu yang jadi masalah adalah status facebook dan komen – komennya. Waktu itu kamu lagi nemenin aku yang lagi nunggu jemputan untuk pergi ke Lampung Barat. Jemputanku dateng tepat tengah malem, dan kamu masih tetep nemenin aku sampe aku tiba dilokasi. Waktu itu kamu lagi nonton golek ditempat temenmu yang nikahan.

Lucu. Itu kesan yang kutangkap dari cerita kamu tentang wayang golek. Emang lucu sih, meskipun aku nggak tau artinya, tapi as you said, ada kamu yang nerjemahinnya buat aku. [waaahh..jadi makin pengen bisa bahasa Sunda]. Dan kamu bilang kalo kamu nikah nanti, pengen ada hiburannya wayang golek.

Pengen rasanya aku tepok jidat sekuat – kuatnya. Kata sobat LDR aku itu kan kamu udah nikah dan punya dua anak. Heuheu. Meski kata kamu itu nggak bener dan Cuma akal – akalan kamu dan temen –temen kamu aja supaya kamu bisa jauh dari sobat aku itu. Mana yang bener coba?! Whatever!!!

Dua hari setelah kejadian aku marahan sama sobat aku itu, kamu bilang mau dateng ngelamar seorang anak ustadz di pondok kamu waktu SMP dulu di Banten. Kamu nggak pernah lagi mau nyinggung sobat aku, dan juga masalah yang menimpa aku dan sobatku gara – gara keberadaan kamu [Aku bukan nyalahin kamu, lho]. Dan seminggu kemudian kamu kasih tau aku kalo kamu nggak sekedar datang kerumah orang yang kamu panggil ‘nenk’ itu untuk ngelamar dia, tapi kalian malah langsung dinikahin. Simple banget yah, urusan nikah menikahi itu. [heran]

Oh, iya satu lagi keanehan kamu. Kamu bilang kamu SMA di salah satu sekolah ditempat kamu tinggal sekarang. Tapi di identitas kamu dijejaring social,kamu berkata lain. Kamu sekolah di SMA di Kabupaten lain. Udah gitu nama kamu banyak banget. Aku sampe pusing dengan “alias” yang kamu pake. Kamu sendiri nggak lupa, kan, dengan nama kamu?!

Kamu juga suka bertindak alay. Dengan bahasa – bahasa kamu dan tingkah kamu. Aduh, kamu manusia paling ajaib yang pernah aku kenal. Eh, sorry… aku belum kenal kamu. Dan mungkin kamu juga belum kenal jati diri kamu sendiri.

Kemudian aku cerita ke sobat aku yang lainnya, Shikamaru Kun, tentang kamu, sobat LDR aku, dan masalah kita. Respon dia cukup bagus sebagai seorang sobat yang menghadapi sobatnya yang lagi dirundung duka. Tapi yang nggak aku suka sih, Shikamaru Kun selalu ngatain aku bodoh dengan membiarkan ‘trouble maker’ macam kamu tetep ngehantuin hidup aku. Yeah, itu menurut Shikamaru Kun, menurut aku nggak gitu. Nggak apa –apa kok kamu tetep jadi sahabat aku.

Singkat cerita, aku pernah dikenalin ama orang yang katanya itu istri kamu. Tapi herannya aku selalu nggak pernah bisa buat ngobrol langsung ama dia. Via telpon aja nggak pernah. Kamu Cuma ngenalin aku ama dia via chat facebook. Selain dia juga pernah beberapa kali SMS aku, tapi kok pake nomor hape kamu yah?! Hard to believe.

Sampai kemudian kamu ngaku ke istri kamu kalo kamu ada perasaan special ama aku. Dan kamu bilang istri kamu nggak marah. Bahkan kamu bilang, kalo aja aku tu keseharian kamu, pasti aku bakal tertarik ama kamu. Kamu juga bisa tau banget tentang aku gitu. Tau dari mana, kang??! Helloooowwww….!!!!???

Istri kamu ngebiarin kita tetep komunikasi kayak biasanya. Malahan istri kamu minta aku buat ngasih nama ke anak kalian nanti. Oh, iya, istri kamu mulai hamil dua bulan. Itu pas valentine [males banget aku ngebahas valentine]. Wah, berhati mulia banget yah. Itu manusia atau ibu peri? Hey, wake up, gal!!! it’s not fairy tale!!!
Sampai akhirnya aku oke aja komunikasi sama kamu. Terlebih kamu suka ngasih masukan, informasi, saran, dan sharing ama aku. Waktu itu aku lagi training sebagai new reporter di Koran lokal anaknya Koran nasional. Itu kan impian aku banget bisa jadi reporter. Waktu itu kamu ngedukung aku benget ditengah banyaknya pro-kontra terhadap pekerjaan aku. Kamu ngasih semangat aja buat aku terus berkarir dan ngejar impian aku. Dan waktu itu aku tergila – gila banget ama film #RepublikTwitter , heuheu…

 Nggak lama setelah itu, lagi – lagi pas aku lagi ada urusan dengan Lampung Barat, kamu ngasih kabar ke aku kalo nggak ada lagi ‘waktu yang tersisa’ buat kamu. Kamu ngaku kalo kamu itu sakit. Sakitnya nggak tanggung – tanggung, bukan flu atau demam, kamu sakit gangguan fungsi hati. Aku jadi mikir, yang kamu maksud itu ‘hati’ dalam arti yang sebenarnya, atau hanya konotasi. Entahlah.

Ajaibnya, nggak ada donor yang cocok buat kamu, pihak rumah sakit udah coba cari donor kemana – mana. Ada sahabat kamu yang suka kamu panggil ‘ayah’ yang mau donor dan cocok hatinya buat kamu. Kamu nggak rela buat ngambil hati dia dan merenggut hidup dia gitu aja. Apalagi duda beranak satu itu adalah sahabat baik kamu sendiri.

Tapi karena keadaan yang memaksa, akhirnya kamu menerima hati dari sahabat kamu itu. Innalillahi waina ilahi rajiun, dia pergi demi kamu dengan meninggalkan anaknya yang berusia lima tahun. Amalia Nurwaidah, namanya. Dia sih udah cukup dekat dengan kamu dan biasa manggil kamu ‘papa’. So, nggak ada masalah untuk ngerawat dan ngejaga dia.

Beberapa hari kamu nggak ada kabar. Tiba – tiba dateng SMS dari nomor kamu. Tapi itu bukan kamu. Itu Viena, yang katanya adik kamu. Dia minta maaf atas nama kamu. Waktu itu aku lagi ngedampingin expert dari Belanda untuk improvisasi produksi di salah satu pabrik keripik di Bandar Lampung. Jadwalku lumayan padet. Beruntungnya pihak perusahaan dan expert-ku ngijinin aku buat komunikasi sama Viena [atau siapapun yang SMS aku itu]. Tapi lagi – lagi aku nggak berhasil menghubungi Viena via telpon. Alasaannya nggak boleh sama si ayah karena lagi banyak sodara, jadi nggak enak kalo ngobrol ditelpon. Yeah…whatever!!!

Waktu itu kamu lagi terbaring nggak sadar di rumah sakit. Katanya kamu jatoh pingsan pas lagi ngajar. Dan kamu pingsan seharian. Semua keluarga udah kumpul. Mau ngapain yah kira – kira?? Penyakit kamu itu juga yang bikin aku baikan ama sobat LDR aku di Bandung. Akhirnya kami baikan dan mesra seperti dulu lagi. Wah, nggak nyangka banget deh akhirnya bisa baikan lagi. Waktu itu aku kirim paket yang isinya rupa – rupa produk keripik pisang hehe. Semoga suka.

Ada kabar yang ngagetin lagi nih tiba – tiba. Kamu bilang berdasarkan hasil tes DNA, ternyata Amal itu 99 persen darah daging kamu. Wow!!! Incredibble world of you!!! Kamu bilang ternyata Amal itu anak kamu dari pacar kamu pas SMA. Pacar kamu yang ngilang selama sebulan. Dan belakangan kamu tau kalo dia itu ngilang karena hamil. Dan kemudian kamu tau kalo dia udah nikah sama sahabat kalian dan dia udah meninggal dengan sebab yang kamu nggak pernah tau. Dia udah punya anak, ya si Amal itu. Astaghfirullah. Aku spechless banget. Dunia kamu bener – bener ajaib deh. Sampe – sampe sulit untuk aku pahami.

Nggak lama kemudian, kamu bener – benar pulih. Waktu itu aku lagi di Kalimantan ngehadirin suatu pertemuan. Kamu bilang kamu kangen sama bintang. Aku jadi inget puisi yang kamu kirim pas aku lagi ‘sekolah logika’ di kantor redaksi waktu itu. Kamu bilang kamu pengen ngejemput bintang. Kamu bilang kamu lagi nggak bisa liat waktu itu. Kamu abis dioprasi kecil karena gangguan dimata kamu. Kata dokter sih gara – gara sering begadang dan kena debu. Ada – ada aja yah penyakit kamu.

Setelah itu kamu ngilang. Cuma dateng dengan SMS yang isinya nggak jelas. Atau posting di wall kamu sendiri dan di grup yang nggak cukup menjelaskan keadaan kamu juga. Kamu keliatan lagi down dan depresi banget. Aku nggak tau kenapa karena kamu emang nggak ngasih tau. Waktu itu kamu nyaris bener – bener ilang dari kehidupan aku.

Aku pikir kamu bakal beneran ngilang. Nggak taunya kamu dateng lagi tiba  - tiba dengan puisi yang maknanya absurd banget menurutku. Sampai akhirnya beberapa kali komunikasi aku tau kamu emang bener lagi depresi. Sekarang kamu mulai bangkit lagi. Kamu udah nggak sholat selama dua bulan. Wowww..kamu bener – bener menghujat Tuhan waktu itu.

Beruntung kamu segera sadar. Kamu bilang itu karena aku dan dua sahabat kamu yang lain yang aku nggak pernah kenal sebelumnya. Waktu itu aku lagi di Jogja, aku lagi ikutan ujian masuk PTN di Jogja. Kamu bilang kamu khawatir sama aku. Kamu juga bilang kalo Adel juga lagi di Jogja. Yeah…aku belom sempet ngebahas Adel. Adel ini ada dua kata kamu. Mereka kembar [tapi kok namanya Cuma satu, yah??!]. adel yang satunya berprofesi sebagai guru, yang satunya lagi dokter. Aku nggak tau Adel mana yang kamu maksud. Adel ini adalah salah satu sosok yang mampu bikin sobat LDR aku itu cemburu berat [Selain ama aku dan Friska, entah siapa dia].

Aku ketemu dan minep dirumah sobat LDR aku di Bandung. Dia udah nggak segitu bencinya lagi ama kamu. Udah sedikit bisa mengontrol diri. Mungkin juga karena dia udah punya pacar sekarang. Syukurlah. Waktu itu aku pulang dari Jogja ke Bandung naik kereta. Kamu malah lagi ada di Lampung buat ngirim pesenan kata kamu. Pas aku pulang ke Lampung, kamu juga Pulang. Mungkin kita berselisih kapal menurutku.

Shortly, kamu cerita kalau istri kamu udah meninggal. Dia meninggal pas ngelahirin gara – gara pendarahan abis cesar. Aku kaget dong, bukannya harusnya umur hamilnya istri kamu tuh baru sekitar enam bulan? Sedangkan kamu bilang si baby udah berumur sekitar hampir tiga bulan. Padahal kalian nikah itu dibulan Desember. Kalo anak itu udah berumur tiga bulan, berarti ngelahirinnya Maret akhir dong? Atau awal April. Waktu itu kamu nggak bilang apa – apa. Padahal kan kita komunikasi. Kamu juga baru terlihat down di Bulan Mei.

Kalo emang istri kamu ngelahirin cesar dibulan Maret akhir atau april awal, berarti baru empat bulan dong usia kehamilannya. Sedangkan kata kamu udah tujuh bulan. Apa – apaan ini?!

Yang lebih mengejutkan lagi, anak kamu, anak kamu laki – laki tapi dikasih nama kayak nama aku. Arinda Nurfadliansyah atau Nurliansyah gitu aku sedikit lupa. Karena aku shock banget dengernya. Kamu juga ngirimin ke aku potonya. Itu anak lucu banget. Uuuhhhh…pengen dicubitin deh rasanyaaaaa…unyu – unyu gimana gituuuuu..apalagi pas nguap, huwaaaa…charisma kece dan unyunya itu keluar banget. #ups

Oh Gosh… aku nggak habis pikir tentang kamu. Kamu itu bener – bener ajaib. Hidup kamu juga ajaib. Kamu juga udah bikin hidup aku jadi ajaib. Sampe aku dikata – katain bodoh dan lain sebagainya ama sobat aku, Shikamaru Kun. Mungkin aku bodoh. Aku bodoh udah percaya kamu. Aku juga bodoh udah menghabiskan waktu aku buat kamu. Tapi nggak dipungkiri kadang aku mikir kamu itu smart. Smart banget. Itu terbukti dari diskusi – diskusi kita tentang segala hal. Selalu ada diskusi yang menarik dengan kamu. Pengetahuan kamu nggak terukur. Wawasan dan pikiran kamu yang terbuka ngasih ruang aku juga buat mengeksplorasi ide – ide aku. Pengalaman hidup kamu lebih ‘mencengangkan’ lagi.  

Tapi kamu juga bikin aku penasaran. Penasaran untuk membuktikan bahwa cerita – cerita kamu itu salah atau bener. Kamu udah nyeret – nyeret banyak orang untuk masuk kedalam kisah yang kamu ciptain kalo emang cerita kamu itu fiksi belaka. Tapi kalo cerita kamu itu semuanya benar adanya, aku Cuma bisa berucap Subhanallah, ada ya orang yang bisa bertahan dan mampu menjalani kehidupan yang ajaib kayak yang kamu alami. Two thumbs up buat kamu.

Anyway, aku terimakasih ama kamu. Untuk memberikan pelajaran hidup buat aku. Terimakasih Mr. Anomali, untuk petualangan hidup yang luar biasa hebatnya. Untuk puisi – puisi yang kamu ciptain. Untuk lagu – lagu yang kamu persembahin. Untuk motivasi dan semangat yang udah kamu sumbangin buat aku. Untuk janji – janji yang pernah kamu buat. Aku nggak tau deh, kisah apalagi yang bakal kamu buat. Gimana lagi alur hidup kamu. Aku Cuma pengen ngebuktiin kalo kamu itu benar – benar nyata adanya didunia ini. Udah gitu aja.

Green Lifestyle, Kuncinya adalah kemauan



Dengan dampak perubahan iklim yang terjadi secara global, sekarang dan di masa depan, semua orang perlu menjadi bagian dari upaya pencarian solusi dan penyelamatan bumi. Saat ini telah banyak sosialisasi gaya hidup hijau (Green lifestyle) yang menjadi pilihan positif sebagai tren baru. Masing – masing orang dapat memilih untuk bertindak dengan mengubah gaya hidup mereka atau melakukan upaya lain sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim.

Mengurangi dampak dari emisi Gas Rumah Kaca (GRK/Green House Gas) dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup rendah karbon atau biasa disebut green lifestyle/gaya hidup hijau.  Jika masyarakat telah sadar akan dampak emisi GRK dan menerapkan gaya hidup hijau, secara langsung maupun tidak langsung akan tercipta tekanan public terhadap penyumbang emisi dalam jumlah besar seperti perusahaan di Lampung untuk melakukan tindakan nyata terhadap perubahan iklim.

GRK merupakan gas-gas pada atmosfer yang teremisi, menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah dan menyebabkan efek rumah kaca. GRK dapat berbentuk gas Karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrogen Oksida (N2O), dan gas – gas lain yang mengandung fluor (HFC, PFC, dan SF6). Jika GRK ini terlepas ke atmosfer, akan meningkatkan suhu permukaan bumi yang menyebabkan pemanasan global, yang akhirnya mengakibatkan perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi.

Pemerintah telah mengeluarkan aturan mengenai pengurangan emisi GRK sebagaimana telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 61 tahun 2011 tentang Penyusunan Rencana Aksi Nasional penurunan emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). Perpres ini dikeluarkan sebagai pedoman untuk menyusun upaya dan langkah-langkah penurunan emisi GRK. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk dapat menurunkan emisi GRK sebesar 26% dengan usaha sendiri atau 41% dengan bantuan internasional pada 2020.

Di tingkat propinsi, Gubernur harus menyusun Rencana Aksi Daerah penurunan emisi GRK (RAD-GRK) yang mengacu pada RAN-GRK, dan disesuaikan dengan prioritas daerah, paling lambat 12 bulan sejak Perpres diterbitkan.  Pemerintah Daerah Provinsi Lampung yang dimotori oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) juga telah membentuk Tim Penyusunan RAD-GRK Provinsi Lampung.

RAD-GRK adalah dokumen yang menyediakan arahan bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan berbagai kegiatan penurunan emisi, baik berupa kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung menurunkan emisi GRK dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya rancangan tersebut menjadi masukan dan dasar penyusunan dokumen-dokumen rencana strategis daerah.

RAD-GRK berisi upaya-upaya penurunan emisi GRK yang bersifat multi sektor dengan mempertimbangkan karakteristik, potensi, dan kewenangan, serta terintregasi dengan rencana pembangunan daerah. Kegiatan-kegiatan untuk penurunan emisi GRK yang dilakukan atau difasilitasi oleh pemerintah bersifat partisipatif dan menggunakan referensi yang tersedia di tingkat nasional. RAD-GRK sangat dinamis dan disesuaikan  dengan kebutuhan dan potensi daerah dan nasional serta perkembangan yang ada.

Beberapa isu yang dianggap berpotensi tinggi sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca di Lampung adalah deforestasi hutan, gas buang kendaraan bermotor, limbah industri, emisi yang dikeluarkan oleh mesin produksi dan rumah tangga, serta sistem pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.

Dalam penyusunan RAD-GRK, dibentuk enam kelompok kerja (Pokja) yang membidangi aspek berbeda dengan target pengurangan emisi Bidang Pertanian 0,27 persen, Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 22,78 persen, Bidang Industri 0,03 persen, dan Bidang Limbah 1,63 persen, Bidang Energi dan Transportasi 1,29 persen,

Berbagai dampak perubahan iklim tidak terlepas dari perilaku manusia dalam menjalankan aktivitas pembangunan ekonomi. Kebijakan pembangunan yang terintegrasi dengan penanganan dampak perubahan iklim saat ini sangat diperlukan. Dengan demikian pembangunan perekonomian dapat berjalan selaras dan seimbang dengan pelestarian lingkungan hidup.

Sebagaimana kita ketahui, manusia hidup berdampingan dan berhubungan dengan berbagai macam makhluk hidup atau lingkungan biologis. Hubungan akan terjalin dengan baik apabila manusia dan lingkungan disekitar hidup secara harmonis.

Oleh karena itu diperlukan tindakan nyata ( real action ) untuk mencegah terjadinya permasalahan ekologi. Permasalahan ekologi hendaklah disikapi secara serius. Jika tidak, permaslahan ini akan menimbulkan krisis ekologi yang lebih kompleks lagi. Permasalahan ekologi merupakan permasalahan global yang tidak dapat diatasi oleh perorangan, kelompok, satu negara, tetapi permasalahan ekologi ini harus kita atasi bersama.

Disamping penyusunan RAN dan RAD GRK oleh pemerintah bersama – sama dengan para pihak yang terkait, kita juga harus melakukan tindakan nyata untuk mengurangi emisi GRK sebagai upaya pencegahan permasalahan krisi ekologi. Hal ini dapat dilakukan dengan menyadarkan masyarakat untuk menyadari perubahan iklim. Dengan demikian perlahan masyarakat akan mengubah gaya hidup mereka. Masyarakat didaerah rawan dapat memberikan kesaksian terhadap dampak perubahan iklim. Misalnya saja kenaikan permukaan air laut, hilangnya beberapa flora dan fauna, cuaca yang tidak menentu, dan sebagainya.

Jika kita tidak dapat mengurangi polusi yang diracunkan oleh manusia kepada bumi, paling tidak kita tidak menambahnya. Selain mengurangi emisi yang dikeluarkan dari knalpot kendaraan bermotor, berjalan kaki atau bersepeda tentu saja baik untuk kesehatan.

Bersepeda bisa menjadi bagian gaya hidup go green. Tapi untuk dapat bepergian dengan bersepeda bukanlah hal mudah. Manusia jaman sekarang dituntut untuk dinamis dengan mobilitas tinggi. Selain jarak dan medan yang ditempuh, waktu juga jadi pertimbangan dalam pemilihan alat transportasi. Bike to work atau bike to school mungkin akan baik diaplikasikan untuk jarak dan waktu tempuh yang relatif pendek. Namun jika belum bisa bike to work, paling tidak bike to warung, bike to rumah tetangga, instead of naik motor.

Selain mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor, dengan tidak menggunakan kendaraan pribadi dan memilih menggunakan angkutan umum juga merupakan bagian dari upaya penghematan energi. Dengan demikian tidak perlu lagi mempermasalahkan bahan bakar yang harganya melambung, atau pencabutan subsidi bahan bakar.

Namun tidak dapat dipungkiri memang infrastruktur juga menentukan apakah masyarakat akan memilih gaya hidup ini atau tidak. Di Bandar Lampung saja, alih – alih tersedia jalan khusus pesepeda, ketersediaan trotoar bagi pejalan kaki juga sangat minim. Jikapun ada, trotoar yang berukuran sempit (standar minimal 1,2 meter) mengalami kerusakan disana sini sehingga membahayakan pejalan kaki. Selain itu banyak pedagang yang memilih berjualan ditrotoar. Bahkan kondisi trotoar yang memang sudah sangat memprihatinkan malah dibangun shelter bus yang tentu saja mengganggu kenyamanan dan keamanan pejalan kaki. Belum lagi kemacetan lalu lintas pada jam sibuk mennyebabkan pengendara sepeda motor yang nakal dan tidak sabaran untuk melewati trotoar. Tentu saja hal ini berbahaya bagi pejalan kaki, bahkan bagi pengendara sepeda motor itu sendiri.

Selain itu juga fasilitas kendaraan umum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Angkutan umum dapat diterapkan untuk mengurangi kemacetan, polusi, dan kebutuhan bahan bakar. Namun masyarakat yang masih memilih menggunakan kendaraan pribadi juga pasti punya alasan tersendiri mengapa mereka tidak menggunakan angkutan umum. Selain dinilai lebih cepat dan nyaman, penggunaan kendaraan pribadi masih dinilai sebagai solusi. Disamping mudah mendapatkan kredit kendaraan bermotor, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi karena masih terjangkaunya bahan bakar, ketersediaan lahan parkir yang memadai dengan biaya parkir masih sangat murah.

Gaya hidup hijau erat kaitannya dengan menjaga kesehatan. Kesehatan tubuh kita ini tergantung sekali dengan apa yang kita makan. Tidak cukup makan empat sehat lima sempurna, tapi perlu diperhatikan juga bagaimana asal usul makanan itu. Jaman sekarang hidup kita dilingkupi pencemaran dalam berbagai aspek kehidupan. Air yang kita minum, tanaman pertanian, juga hewan ternak, semuanya adalah bisa saja menjadi racun yang menjadi sumber berbagai penyakit dalam tubuh kita.

Bayangkan, pestisida apa saja yang disemprotkan untuk mencegah tanaman dimakan hama. Penggunaan pupuk urea pada tanaman juga melepaskan gas keatmosfer. Zat kimia apa saja yang disuntikkan pada binatang ternak supaya bisa lekas disembelih dan dikonsumsi. Segala zat yang digunakan untuk mendukung budi daya tanaman dan ternak itu mau tidak mau akan ikut masuk ke dalam tubuh kita, pada saat kita menkonsumsinya.

Hidup organik adalah hidup menjauhkan diri dari segala zat kimia rekayasa untuk pertanian tanaman pangan dan peternakan. Sayur dan buah organik saat ini bisa didapatkan. Lebih baik lagi jika kita bisa menanam sendiri di sekitar rumah kita. Berkebun dirumah juga akan menambah keasrian lingkungan sekitar rumah. Banyak pilihan metode berkebun yang saat ini marak dikembangkan, seperti vertikultur atau hidroponik untuk lahan sempit. Sampah organik juga bisa dijadikan pupuk, daripada dibuang sia-sia. Sampah organik jika dibiarkan menumpuk dan tidak diolah secara bijak juga akan menghasilkan gas metan yang juga merupakan salah satu GRK.

Permasalahan sampah sepertinya tidak akan pernah ada habisnya selama manusia masih saja menggunakan barang sekali pakai seperti plastik. Selain menimbulkan permasalahan dalam hal pengelolaan sampahnya, penggunaan plastik juga tidak baik bagi kesehatan. Terlebih plastik yang kontak langsung dengan makanan yang kita makan. Bahan kimia dalam plastik akan terurai dan bermigrasi kedalam makanan.

Untuk itu, mulailah melakukan penghematan penggunaan kantong plastik. Membawa tas pakai ulang ketika berbelanja dapat mengurangi pemakaian tas kresek. Pernahkah memperhatikan sedotan dan tutup plastik pada minuman di gerai makan cepat saji? Jika kita minum dan makan ditempat, mengapa harus memakai tutup dan sedotan? Begitu juga dengan kemasan air minum sekali pakai. Bukankah lebih baik membawa tumbler yang dapat dipakai berkali – kali tanpa menimbulkan sampah.

Pernahkah memperhatikan bahwa kita telah berlaku boros dalam penggunaan air dengan membuka keran sampai maksimal ketika mencuci tangan? Hemat penggunaan air dengan tidak membuka keran air sampai maksimal. Berbagai masalah kesulitan air bersih di Bandar Lampung dapat diatasi jika kita bijak dalam penggunaan air bersih.

Suplai air dari PDAM telah dimaksimalkan dengan membuka mata air baru seperti yang dilakukan di kelurahan Keteguhan. Juga dengan membuka tender untuk dapat dapat menyuplai air bersih dari Bendungan Argoguruh. Namun masih saja ada wilayah yang tidak kebagian air, atau bahkan sampai satu bulan masyarakat kesulitan mendapatkan suplai air bersih dalam jumlah yang cukup dari PDAM.  

Kurangnya debit air yang disuplai PDAM salah satunya karena kondisi wilayah resapan air tanah atau catchment area tidak lagi seperti dulu. Tutupan lahan sudah berkurang, hutan banyak dialihfungsikan untuk kepentingan lainnya yang lebih bernilai ekonomis. Hal ini menyebabkan kemampuan tanah untuk menagkap dan menyimpan air tanah juga berkurang.

Seluruh masyarakat tentunya memiliki itikad baik untuk merangkul semua pihak agar bersama-sama mewujudkan Lampung lestari demi masa depan yang lebih baik. Momen peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni ini tentunya sangat baik jika diisi dengan kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pembiasaan gaya hidup ramah lingkungan.

Going green is not that simple, memang. Kuncinya sebenarnya cuma satu: kemauan. Dengan adanya kemauan itulah kita bisa melakukan (meski awalnya sedikit terpaksa) sesuatu yang amat sulit kita lakukan. Memulai gaya hidup go green bagi kita yang terbiasa abai tentu bukan hal mudah. Bagi yang sudah menerapkannya, patut diacungi jempol dan ditiru. Bagi yang belum, mari kita coba secara perlahan. Meski belum bisa memulai aksi yang besar, tapi paling tidak kita mulai dari diri sendiri dan dari hal yang kecil. Pasti bisa!!!

Do it, then fix it as you go!!! Pay it forward to others around you, teruskan kepada yang lain disekitarmu. Salam Adil dan Lestari!!!

Rinda Gusvita

Kulonprogo story


Setelah ujian PAPs dan AcEPT yang membuatku gila, aku dan sepupuku menghabiskan malam minggu kami di salah satu mall di Kota Yogyakarta. Kami memeras otak untuk menemukan rencana bijak dan jitu untuk menghabiskan hari minggu kami keesokan harinya ditengah menumpuknya tugas kuliah sepupuku. Ibarat gayung bersambut, aku mendapat tawaran untuk ikut berwisata alam bersama teman – taman Forum keluarga dan Anak Cinta Lingkungan (FOKAL) dan Sahabat Lingkungan Peduli Bencana (SHALING PB) WALHI Yogyakarta (27/5/12). Tentu saja aku dengan cepat dan tepat menjawab : I won’t say no!!! ^_^

Pagi pukul tujuh jemputanku datang, eh…jangan salah sangka dulu, aku dijemput taxi, bukan limousine plus sopir pribadi, hehe. Tapi aku bilangnya dengan teman – teman aku pergi naik Bus Trans Jogja. Bukan bermaksud bohong, lho, biar nggak ketahuan aku memang begitu terburu – buru, nyasar, dan takut telat pada waktu itu. Jadi deh aku pesan taxi. Tapi beneran deh, aku pernah, kok, pergi ke Taman Pintar naik Bus Trans Jogja. Peace ah!!!

Pukul 07.15 taxi-ku mendarat didepan Taman Pintar, tempat yang dijanjikan sebagai lokasi berkumpulnya peserta yang akan ikut berwisata ke Kabupaten Kulonprogo. Ah, entahlah, aku tak berani membayangkan dan bernadai – andai bagaimana lokasi yang kami tuju, bagaimana perjalanan kami, dan kesan apa yang akan aku dapatkan nanti. Ya, lebih tepatnya aku menunggu surprise. Surprise yang akan kudapatkan disana. karena aku benar – benar tidak dapat membayangkan keadaan disana, bahkan apa yang akan kulakukan pun aku tidak tahu. We never know ‘till we try ternyata benar berlaku.

Lima menit, sepuluh menit, tiga puluh menit, yang kutunggu belum juga menampakkan batang hidungnya. Atau jangan – jangan aku lupa bagaimana penggambaran wajah Om Che. Hihihi… sementara matahari makin tinggi dan pengunjung Taman Pintar makin ramai berdatangan. Bisa kering aku kalau lama – lama menunggu.

Akhirnya sekitar pukul setengah delapan lebih banyak [ ;P ], Om Che datang bersama pasukannya. Aku diperkenalkan kepada mereka satu persatu, kepada teman – teman Shalink dan juga bu Ning, Koordinator FOKAL Yogyakarta. Belakangan aku tahu bahwa beliau ini selain berprofesi sebagai seorang pharmachist di RS Bethesda, beliau pemenang Perempuan Inspiratif Nova 2012 untuk bidang kategori perempuan dan lingkungan. Wah, makin salut dengan sosok satu ini. Wanita yang tampak bersahaja tapi menyimpan berjuta pesona. Eh, kalau Bu Ning baca, nanti aku dikira ngegombal lagi. Tapi swear, aku kagum pada beliau. Aku berharap untuk dapat bertemu lagi dengan beliau, menimba ilmu, dan aku ingin terjun ke ‘dunia’ beliau. Semoga terwujud, Aamiin.

Culture shock. Itu pasti. Mendengarkan pembicaraan bilingual orang – orang sekitar tanpa subtitle. Tapi aku yakin perlahan aku bisa menyesuaikan. Ada yang kocak, cerewet, pendiam, cool, lengkap, semua ada disini. Dan aku senang dipertemukan dengan mereka. Kalian berhasil menaklukanku pada first impression. Dan sekali lagi, aku tidak sedang menggombal.

Perjalanan Ke Kulonprogo

Setelah menunggu satu persatu anggota rombongan datang, kami akhirnya berangkat menuju Kulonprogo sekitar pukul Sembilan. Akhirnya aku mendapatkan sedikit gambaran tentang aktivitas kami nanti. Dalam perjalanan yang ditempuh selama satu jam, aku, Bu Ning, Om Che, KD (Kang Daus), dan BYS (Bang Yakub Sayang) rela berdiri. Ah, jadi nostalgia masa kuliah [ ;) ]. Jadi tidak masalah kalau aku harus berdiri seperti itu, karena aku sudah terbiasa. Yang penting, aku sudah pake deodorant [:jayus = abaikan]. Sementara enam orang lainnya pergi mengendarai sepeda motor. Mereka harus rela terpapar asap knalpot kendaraan dan sinar matahari yang menyengat. Selain itu juga mereka sempat tersesat, lho [:bangga].

My New Idol, https://www.facebook.com/profile.php?id=1564917895&ref=ts

Dalam perjalan kami menuju Kulon Progo, aku tidak berhenti mengagumi keindahan alam yang disuguhkan oleh Sang Pencipta. Bagaimana aku bisa bosan untuk melihat dan memperhatikan sekeliling sementara mataku diberi umpan sejuk. Sawah, kebun, lembah, pemandangan khas desa yang masih amat sangat orisinil.

Tiba Di Kulonprogo

Sesampainya kami didesa yang dituju, kami disambut hangat oleh para anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mekar Sari. Selain disuguhi welcome drink (teh hangat) dan welcome meals  berupa rupa – rupa makanan lokal. Sebut saja kacang rebus, geblek, tempe benguk, gembili rebus,  dan ongol – ongol berbahan dasar tepung ganyong yang dibungkus daun pisang. Dari sekian banyak makanan yang disuguhkan, aku paling tertarik dengan geblek. Selain karena gurihnya pas, geblek sudah tidak asing lagi dan sangat mudah didapatkan di Lampung.

Bagi yang belum tahu, geblek merupakan makanan khas yang biasanya berbentuk bulatan – bulatan yang satukan satu sama lain (biasanya berbentuk seperti tiga buah gelang yang direkatkan). Makanan ini terbuat dari tepung kanji dengan atau tanpa campuran tepung singkong. Pembuatannya dilakukan dengan cara mencampurkan tepung dan bumbu – bumbu supaya rasanya gurih, setelah itu digoreng.

Sementara tempe benguk sama sepertihalnya tempe pada umumnya. Namun kali ini terbuat dari kacang 
benguk, sejenis kacang koro yang bentuknya sedikit lebih besar. Masyarakat biasanya mengolahnya dengan cara di goreng atau dibuat tempe bacem. Kali ini tempe benguk diolah menjadi tempe bacem dengan citarasa manis. Cara memakannya juga sedikit unik, yaitu dimakan bersamaan dengan geblek. Kalau kata beberapa orang disana, cara makan seperti itu disebut “jadah”.

Kegiatan di KSM Mekar Sari

Setelah beristirahat sejenak dan beramah tamah, peserta dibagi kedalam beberapa kelompok. Anak – anak diberikan game dan garden tour yang jaraknya tidak terlalu jauh. Sedangkan para ibu, diajak berkeliling kebun dan mendengarkan pemaparan guide. Aku mengikuti rombongan para ibu. Aku memilih  untuk bergabung dengan kelompok ini karena sepertinya akan seru berkeliling kebun. Kelompok kami dipandu oleh Pak Kemin dan anaknya, Firman.

Kami diperkenalkan satu persatu dengan berbagai tumbuhan yang ada lengkap dengan kegunaan dan deskripsi fisiknya. Para peserta tampak antusias dan aktif mempertanyakan berbagai hal. Lantaran sedikit terkesan terlalu serius, aku memulai untuk membuat sedikit joke yang kemudian disambut oleh peserta lainnya hingga suasana menjadi cair.

“Yang itu namanya tanaman tombo reso,” Pak Kemin Menerangkan.

“Tombo itu obat ya, pak?” Aku menimpali.

“Iya, mbak. Tombo itu obat,dan memang tanaman ini mempunya khasiat bla…bla… (aku lupa, ups)”.

“Kalau reso itu sama dengan resah, nggak, pak?” Aku serius bertanya “Berarti, kalau resah itu diartikan galau, tanaman ini adalah obat anti galau nih.” Selorohku diikuti dengan tawa dan persetujuan peserta yang lainnya.

Suasana semakin hidup ketika kami diperkenalkan dengan berbagai tanaman yang mirip secara fisik, namun ternyata berbeda. Para peserta juga aktif berdiskusi. Ada juga yang mencabut beberapa batang tanaman untuk ditanam dirumah. Jenis tanaman yang ada disana mulai dari umbi – umbian (garut, uwi, gembili, dan sebagainya), aren, gebang (salah satu bahan kerajinan tangan), sampai bungan bangkai atau yang biasa disebut suwek.

Ada satu jenis tanaman yang menurut Pak Kemin dapat digunakan untuk mengobati luka dan menghentikan pendarahan. Naluri isengku tiba – tiba muncul dan ngejeplak gitu aja.

“Kalau untuk mengobati hatiku yang luka, bisa juga nggak, pak?”

Pak Kemin sedikit mengeryitkan dahi. Aku memasang wajah polos unyu – unyu. Kemudian Pak Kemin dan Peserta lainnya tertawa renyah.

“Ini obat luka hatinya yang ini, mbak.” Seru seorang ibu.

Spontan aku mengok kearahnya.

“Mas Firman yang bisa mengobati luka hatimu, mbak.” Si ibu nyeplos aja, nih. Disusul tawa ibu – ibu yang lainnya dan muka merah Firman. Aku mah stay cool aja, hehe.

Setelah diajak berkeliling kebun, para peserta diajak untuk praktek membuat makanan olahan dari umbi – umbian lokal. Anak – anak tampak begitu antusias dalam membuat aneka bentuk geblek. Selain itu mereka juga membuat emping garut.

Para peserta tidak menyiakan kesempatan berbelanja produk umbi – umbian lokal yang disediakan olehKSM Mekar Sari. Sayangnya aku tidak membawa tas jinjing, jadi aku tidak belanja. Padahal ingin sekali aku membawa oleh – oleh untuk kakak – kakak dikontrakan. Tapi apa kata dunia kalau aku belanja pakai kantong kresek. Malu…malu…dooonggg… [ ;p ]

Setelah puas bercengkrama sembari praktek membuat produk olahan, kami disuguhi makan siang organic. Hehe… alas makannya pakai daun pisang. Menunya ada tiwul, nasi putih, pecel, dan lele goring. Semua hasil kebun sendiri. Wah, bangganya kalau itu kebun milikku sendiri. Heuheu…

Setelah makan, aku mencoba belajar bermain egrang. Permainan yang menuntut kita untuk mampu berjalan, berlari, bahkan bermain bola dengan berpijak diatas bambu yang terdiri dari dua buah bambu yang disatukan membentuk dua sudut siku - siku. Caranya dengan menjepit tiang bamboo yang tegak dengan jari telunjunk dan ibu jari kaki. Sementara telapak kaki berpijak pada ruas bambu yang satunya lagi.

Awalnya aku takut untuk mencoba. Tapi karena ditantang oleh Bu Ning dan melihat teman – teman lain antusias berlatih, maka aku juga tidak boleh ketinggalan. Awalnya belajar berdiri dan menjaga keseimbangan, ini sulit sekali dilakukan. Tapi kemudian aku berlatih berjalan dibantu oleh Daus. Aku bisa berhasil melangkah beberapa meter. Aku makin penasaran. Hingga akhirnya Daus mengajari teknik permainannya yaitu sambil mencondongkan badan kedepan. Dia mempraktekkan dengan menggunakan egrang yang paling tinggi. Aku mencoba dengan menggunakan egrang yang sedang.

Lantaran ‘panas’ melihat Daus yang semakin lihai, aku juga terobsesi untuk bisa menaklukkan egrang itu. Akhirnya aku dibantu oleh Yakub. Sempat beberapa kali terjatuh. Namun akhirnya aku bisa melakukan start sendiri tanpa bantuan dan melakukan gerakan melangkah delapan hitungan. Yeahhh…!!! Good job!!! [:bangga] Tapi aku masih belum bisa melangkah jauh. Aku masih penasaran. Suatu saat aku ingin belajar bermain egrang lagi [;)]. Kami terus berlatih sementara anak – anak mengikuti lomba mewarnai dan lomba bakiak.

Tujuan berikutnya, Pusat Penyelamatan Satwa

Setelah pembagian hadiah lomba dan foto bersama, kami melanjiutkan perjalanan menuju Pusat Penyelamatan Satwa atau yang kubaca di plang gerbang tempat itu bernama “Yayasan Rehabilitasi Orang Utan”, kalo nggak salah yah. Hehe…
(Belom selesai…)