(Berusaha) Rela Melepasmu Sebelum Kecewa Menggerogotiku

Losing You Is Painful To Me...

Aku bagian dari reruntuhan emosi dan kerapuhan hati. Aku tertatih tanpa kamu disini. Awalnya kuanggap kita hanya jiwa yang terpecah menjadi dua raga. Ternyata aku salah. Ternyata kita sama sekali berbeda. Aku kalah. Mau bagaimana lagi, datang kedunia ini aku sendiri. Pun nanti jika kumati. Tak ada bedanya kini dan nanti. jika itu maumu, apalagi kuasaku?!You're still the one.

Apa kau percaya, ada bahasa lain diplanet ini yang tak memiliki suara dan tak membutuhkan aksara?? Kini aku menikmati kekosongan yang tak bisa kujelaskan. Berbicara pada dinding kamar, kemudian hadir tangis, dibarengi tawa. Aku kehilangan semuanya.Kurasa diam lebih berharga, daripada tawa penuh dusta.

Meski kita selalu bertemu didunia maya, aku berharap kamu nyata, Karena aku tidak maya, aku nyata adanya. Meski debaran bergemuruh, lalu derita rindu menggebu, bulir air mata masih tak tak mampu bunuh rindu. Meski hati mengering oleh rindu yang tak mungkin berpadu.

Semua ini terlalu fana dan membuatku lelah. Aku tak ingin berkubang dalam kecewa. Aku takut jatuh cinta. Itu saja.

*Sebuah pengakuan, ketika kata (mungkin) tak lagi punya makna*
 

Cinta Terlarang, Kata Dia

Kita bagian dari reruntuhan emosi dan kerapuhan hati, kawan. Bagaimana jika suatu saat nanti, ketika orang yang mampu mengerti ternyata dia yang juga membuatmu sakit?

Kita hidup dalam ruang yang sempit. Kamu bagian dari cinta. Kamu memiliki rasa. Meski kau bilang itu sebuah keterlarangan, tapi kamu yakin jiwamu dan jiwanya sepadan. Genggaman erat jemarinya mampu menghangatkanmu sampai jauh kerelung jantungmu. Lalu apalagi yang kau risaukan?!

Kita tidak akan pernah tahu, bagaimana hidup akan berjalan. Kemana riak nasib akan membawa biduk kehidupan. Katakanlah ini cinta terlarang, saat ini. Tapi mengapa keterlarangan itu mampu membunuh hampa dan sakitmu?


Hampa

Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani
Biarlah ku nikmati kesunyian ini

Sajak tak lagi dapat mewakili rasa
Maka biarkan aku menikmati hampa
Dan juga air mata
mungkin lebih bermakna daripada tawa
Penuh dusta

Pada batas antara rindu dan duka
Hati yang mati suri tiba - tiba terjaga
Tersadar bahwa kau masih ada
dan takkan ada gantinya

Begitu keras kumencoba
Tuk sekedar menghapus luka

Haruskah kita menyerah pada keadaan
Perkenalan
Pertemuan
Kerinduan

-BersamaSayupSuaraDanRenyahTawamuYangMasihTerngiang-
5 Juli 2012