Song, meanwhile it is the sweetest I,ve ever heard. A simple
yet effective set of chords. Then poem, a romantic dangerous magic words I’ve
ever felt, read, made. I miss both of song and poem. A lovely song behind the
poem. Such like rain in the dry season. But time freezes now, among the high
temperature of my 3x4 m cell, loneliness, emptiness, darkness of night and
mind. For me, a perfect cup of black coffee should be bitter sweet, not all
sweet, and certainly not all bitter. Just like my last coffee of the day. Such
like life among love, mad, fight, fate, and hate. When I was just a girl, I expected the
world, But it flew away from my reach, So
I ran away in my sleep. Life goes on, It gets so heavy, The wheel breaks the
butterfly. Every tear, a waterfall. All I need now: go home. Go back to my peaceful
life.I want to stop and decide. Why some silly philosopher kept telling us go
with the flow, to drift with the river of life. Bullshit. I need a line of
faith. I need to take a breath better, feel like I,ve passed the test. I need a
song behind the poem. Relax. Good night.
Hukum Dibuat (Bukan) Untuk Dilanggar
Monday, June 24, 2013
Jumat itu biasanya adalah hari yang ditunggu-tunggu. Selain besoknya weekend, jumat dikenal sebagai hari yang 'pendek'. Jumat juga hari yang katanya penuh berkah dan banyak pahala dihari ini. Tapi jumat ini (25/5/13) bagiku adalah jumat 'apes' (kalau memang tidak ada hari sial). Sebenarnya jadwal untuk hari ini sudah kususun begitu rapi. Selepas kuliah sore, rencana aku akan pergi ke Kota Gede. Tapi karena WALHI Yogyakarta akan buka stand untuk grand opening suatu toko di Wirobarajan, maka rencana beralih kesana.
(Belum) Hujan di Kota kembang
Sunday, June 2, 2013
Kata Om Sapardi,
"Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni"
Ya, aku merahasiakan rinduku akan hujan
Pada pepohonan dikota Kembang
Pada debu jalanan yang membuatku meriang
Dan kita gagal berkencan
Kita tetap bisa menikmati kerinduan,
Dan membuncahkannya pada tiap butir obat harapan
Yang kutelan
Melepaskan keraguan bersama panas tubuh yang beranjak hilang
Tanpa makan malam romantis dengan lilin dan lampu taman
Tanpa bunga atau sebongkah berlian
Kita tandaskan semester pertama roman
Dengan hangatnya perhatian
Terimakasih atas kesabaran
Dan kehadiranmu yang menghidupkan
"Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni"
Ya, aku merahasiakan rinduku akan hujan
Pada pepohonan dikota Kembang
Pada debu jalanan yang membuatku meriang
Dan kita gagal berkencan
Kita tetap bisa menikmati kerinduan,
Dan membuncahkannya pada tiap butir obat harapan
Yang kutelan
Melepaskan keraguan bersama panas tubuh yang beranjak hilang
Tanpa makan malam romantis dengan lilin dan lampu taman
Tanpa bunga atau sebongkah berlian
Kita tandaskan semester pertama roman
Dengan hangatnya perhatian
Terimakasih atas kesabaran
Dan kehadiranmu yang menghidupkan
Happy HalfYearVersarry
Saturday, June 1, 2013
I thought we wouldn't have made it this far,
You thought too,
But we did anyway,
So, no regrets, right?!
You thought too,
But we did anyway,
So, no regrets, right?!
Mengintip Jingga di Selatan Yogyakarta |
Berburu kesejukan Maribaya |
Jalanan yang begitu tersohor ini ternyata hanya (sedikit) nyaman dipagi hari |
Another long weekend across the weather |
Dari Kihapit Hingga Malioboro |
Thank God for Your Priceless Gift in My-Almost-Quarter-Life |
Subscribe to:
Posts (Atom)